Berapa Biaya Test PCR SWAB Jogja Secara Mandiri di RSIY PDHI?

Selain rapid test untuk test deteksi virus corona, kita juga mengenal istilah test swab atau test PCR. Apa itu test Swab atau PCR dan apa bedanya dengan rapid test?

PCR singkatan dari Polymerase chain reaction. Merupakan pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi keberadaan material genetic dari sel, bakteri atau virus. Sehingga jika sakitnya seseorang berkaitan dengan ketiga hal tersebut dapat dideteksi menggunakan tes PCR Swab, termasuk untuk mendeteksi virus corona.

Tes PCR swab yang dilakukan pada umumnya adalah uji usap nasofaring dengan mengumpulkan cairan atau sampel dari bagian belakang hidung dan tenggorokan atau dahak untuk diperiksa kumannya di laboratorium. Tak hanya untuk virus korona, uji swab juga bisa digunakan untuk diagnosis infeksi virus lainnya.

Dalam pemeriksaan virus corona, tes PCR Swab digunakan untuk mendeteksi material genetic virus corona. Material yang ada di dalam setiap sel, termasuk di dalam bakteri atau virus berupa DNA (deoxyribonucleic acid) atau RNA (ribonucleic acid). Keberadaan DNA dan RNA ini akan dideteksi oleh PCR melalui teknik amplifikasi atau perbanyakan. Nah, dengan adanya PCR, keberadaan material genetik dari beberapa jenis penyakit akibat infeksi bakteri atau virus akan bisa dideteksi dan akhirnya bisa membantu diagnosis untuk penyakit tersebut.

Penyakit yang dapat dideteksi melalui tes PCR

  • Infeksi virus Corona
  • Infeksi HIV AIDS
  • Hepatitis C
  • Infeksi HPV
  • Gonore
  • Klamidia
  • Penyakit Lyme
  • Batuk Rejan, dll

Prosedur Pemeriksaan Corona dengan test PCR Swab

Seperti yang dijelaskan di atas, prosedur pemeriksaan test PCR Swab di jogja untuk mendiagnosis covid-19 adalah dengan mengambil sampel dahak, lender, atau cairan dari bagian antara hidung dan tenggorokan (nasofaring), bagian antara antara mulut dan tenggorokan (orofaring), atau paru-paru pasien yang terduga terinfeksi virus corona.

Pengambilan sampel dahak ini menggunakan metode swab sehingga tes ini disebut juga dengan tes swab. Prosedur pengambilan sampel ini memakan waktu sekitar 15 detik dan tidak menimbulkan rasa sakit. Sampel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk diteliti. Kalau melihat jenisnya, virus covid-19 termasuk virus RNA, maka deteksi virus ini dilakukan PCR diawali dengan proses konversi atau perubahan RNA yang ditemukan di sampel menjadi DNA.

Pengubahan RNA virus menjadi DNA dilakukan dengan enzim reserve-transcriptase. Teknik pengubahan ini disebut dengan istilah reserve-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR). Setelah RNA diubah menjadi DNA, barulah alat PCR akan melakukan amplifikasi atau perbanyakan materi genetik ini sehingga bisa terdeteksi. Jika mesin PCR mendeteksi RNA virus Corona di sampel dahak atau lendir yang diperiksa, maka hasilnya dikatakan positif.

Tes PCR Swab vs Rapid Test

Bagaimana antara PCR swab dengan rapid tes? Jelas berbeda ya, karena sampel dan metode pemeriksaannya berbeda. Rapid tes sebenarnya bukan tes untuk mendiagnosis covid-19. Rapid test hanyalah pemeriksaan penyaring atau skrining awal untuk mendeteksi keberadaan antibodi IgM dan IgG yang dihasilkan tubuh ketika terpapar virus, apakah virus corona atau tidak. Jika pembentukan antibody tersebut terbentuk, ada indikasi bahwa seseorang terkena covid-19, sehingga untuk mendukung jenis virus tersebut digunakanlah tes PCR Swab.

Berbeda dengan rapid tes, pembentukan antibodi IgM dan IgG membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa hingga 2-4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh. Oleh sebab itu, hasil negatif pada rapid test tidak bisa dijadikan penentu seseorang tidak terinfeksi virus Corona.

Hasil positif pada rapid test juga tidak bisa dijadikan penentu bahwa seseorang terinfeksi virus Corona. Hal ini karena antibodi yang terdeteksi bisa saja IgM dan IgG yang dibentuk oleh tubuh karena infeksi virus yang lain, termasuk virus dari kelompok coronavirus selain SARS-CoV-2. Hasil seperti ini dikatakan hasil positif palsu (false positive).

Oleh karena itu, di sinilah pentingnya melakukan tes PCR Swab untuk memastikan hasil dari skrining awal dengan menggunakan rapid tes tersebut. Tes PCR merupakan tes yang direkomendasikan oleh WHO dan terbukti paling akurat untuk memastikan apakah seseorang menderita virus corona atau tidak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *