RS Islam Yogyakarta PDHI menerima kunjungan studi banding dari RS At-Turots Al Islamy, Senin (28/11). Kunjungan yang dilakukan oleh tim studi banding RS At-Turots Al Islamy terkait Penerapan dan Implementasi Akreditasi Rumas Sakit karena RSIY PDHI baru saja melaksanakan akreditasi sesuai Standar Akreditasi Kemenkes Tahun 2022 dan mendapat predikat Paripurna dari KARS pada November 2022, sehingga bisa menjadi bekal untuk menghadapi akreditasi KARS di Februari mendatang bagi tim studi banding RS AT- Turots Al Islamy.
Direktur RS At- Turots Al Islami, dr. Alma Pri Yuli Utami menyampaikan rasa terima kasihnya atas penerimaan atas kunjungan tersebut. Menurutnya, pihaknya memilih studi banding ke RSIY PDHI karena butuh RS yang sudah syariah dan sudah 3 kali akreditasi dengan hasil yang Paripurna, juga saat ini sudah berkembang, serta Direksi, Manajamen dan seluruh karyawan memiliki semangat untuk berjuang. “Kami melihat itu ada di RSIY PDHI sehingga kita akan contoh bagaimana RS ini berkembang,” katanya.
Direktur RSIY PDHI, dr. H. Bima Achmad Bina Nurutama, MPH menyambut kunjungan tersebut dengan rasa hormatnya. Menurutnya, pihaknya sama-sama belajar tentang akreditasi khususnya untuk akreditasi KARS. “Kita harus akreditasi Paripurna karena kita ingin membangkitkan budaya mutu dan kepuasaan pasien,” katanya.
Lebih lanjut, dr. Bima menjelaskan bahwa akreditasi KARS itu bukan untuk kepentingan marketisasi saja, tapi untuk kepentingan RS yang lebih tinggi, yaitu peningkatan mutu dan layanan pasien. “Mutu itu terimplementasi dari komponen-komponen akreditasi,” tandasnya.
Menurut dr. Bima, RS harus mengetahui mutunya sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh KARS. Bila RS memiliki mutu sesuai standar KARS, pasti akan membangkitkan kepercayaan dari pasien. “Esensi dari akreditasi (KARS) itu adalah bukan gelar, tapi bagaimana implementasinya di rumah sakit,” pungkasnya.