Oleh:  Ery Surayka Puspa Dwi, S.Psi., Psi., CHt (Psikolog Klinis di RSIY PDHI)

Banyak orang tua zaman sekarang yang kewalahan menghadapi putra-putrinya. Terutama pasangan suami istri  yang berkarir. Tidak sedikit orang tua yang mengeluh, bahkan hampir putus asa menghadapi tingkah laku anak-anak yang menurut mereka susah diatur. Susah inilah…, susah itulah…. Padahal orang tua pun memiliki tuntutan lain selain mengurusi anak-anak di rumah. Ada setumpuk pekerjaan di kantor yang harus diurus juga. Lantas bagaimana untuk menyelesaikan problem tersebut?

Sebelum lebih jauh membahas problem solving atas pola asuh orang tua di zaman sekarang, ada baiknya kita membahas akar rumput permasalahan terlebih dahulu. Benarkah anak yang dianggap bermasalah itu bersumber dari anak itu sendiri?

Sebagai orang tua, seringkali kita terlalu buru-buru menyimpulkan : anak kok bandel, susah diatur, dan lain-lain. Perlu kita sadari bersama bahwa kunci pengasuhan ada pada orang tua itu sendiri.ketika anak bersikap A, B, C dan kita anggap sebagai sesuatu yang tidak wajar, berarti ada yang salah dengan cara pengasuhan kita. Mengapa demikian? Ya, karena segala sesuatu yang ada pada anak adalah turunan dari orang tua dan bentukan lingkungan. Unit terkecil tempat anak tumbuh adalah keluarga.

Hal yang ditemui oleh anak sejak dia bangun tidur adalah orang tua, otomatis mereka melihat detil apa yang dilakukan oleh orang tua dan menirunya. Apalagi anak yang masih berada di rentang usia 3-5 tahun, merekam memasuki masa “meniru” apa yang ada di sekitarnya.

Kepada para orang tua, sudahkah kita mengevaluasi apa saja yang kita lakukan di depan anak-anak kita? Jika belum, maka segeralah melakukan introspeksi pada diri sebelum menyalahkan anak dengan segala perilakunya. Kebanyakan dari kita cenderung berpikir pragmatis, bahkan menyalahkan zaman.  Misalnya, memasuki zaman yang serba canggih, gadget, apa-apa serba virtual, yang membawa dampak serius bagi proses perkembangan anak-anak. Sebagai orang tua yang bijak, seharusnya kita mampu menganalisis apa yang terjadi, apa yang menjadi kebutuhan, dan apa yang seharusnya dihindari.

Sebagai contoh kasus gadget, kita sering hilang kendali ketika melihat anak-anak kecanduan gadget. Menyalahkan ini-itu, padahal titik mula kesalahan ada pada kita yang memberikan akses gadget tanpa kendali. Di sinilah pentingnya memahami situsi dan menganalisisnya agar mampu mengambil sikap yang tepat. Sebagai orang tua, kita harus pandai-pandai memodifikasi cara pengasuhan. Tidak semua anak bisa diperlakukan sama, oleh karenanya kita harus memiliki strategi yang tepat dan bijak dalam mengasuh anak di era milenial seperti sekarang. Marilah menjadi orang tua yang cerdas!