Oleh: Agus Nurcahyo, Ketua RSIY PDHI Peduli
Ada pemandangan baru ketika liburan semester sekolah tiba, khususnya bagi siswa SD dan SMP. Jika biasanya tempat-tempat wisata yang diserbu oleh para siswa untuk mengisi waktu liburan, tempat-tempat khitan ternyata juga ramai diserbu orang tua dan anak-anaknya. Rumah sakit yang membuka layanan khitan juga ramai didatangi, tak terkecuali RSIY PDHI yang pada tanggal 22 Desember 2018 lalu menyelenggarakan khitanan massal gratis.
Setiap tahun, RSIY PDHI menggelar khitanan massal gratis kepada masyarakat luas, terutama kaum dhuafa yang mengalami kesulitan ekonomi dalam mengkhitankan anaknya. Menggandeng Pamella Swalayan dan Lazis Syuhada, RSIY PDHI tahun ini berhasil menyelenggarakan khitanan massal dengan antusias masyarakat yang luar biasa. Hal ini terlihat dari antusiasme masyarakat yang mendaftarkan anak-anaknya, karena belum genap 2 hari dibuka, quota pendaftar langsung terpenuhi.
Antusiasme masyarakat ini menjadi bukti bahwa liburan semester sekolah saat ini jadi tradisi unik untuk sebuah hajatan bernama khitanan. Waktu libur sekolah yang panjang memang menjadikan alasan orang tua untuk mengkhitankan anaknya, mengingat proses penyembuhan khitan memerlukan waktu sekitar 10 hari. Selain berkhitan bagi orang Islam adalah sebuah perintah yang diwajibkan.
Dalam momentum ini, kita dapat merenungkan kembali pentingnya khitan di samping sebagai kewajiban, yaitu manfaatnya bagi kesehatan jasmani dan ruhani. Khitan atau sirkumsisi merupakan proses pelepasan kulup atau kulit yang menyelubungi ujung penis. Khitan sudah dapat dilakukan sehari atau dua hari setelah anak dilahirkan. Di Indonesia, umumnya proses ini dilakukan saat anak laki-laki menduduki sekolah dasar. Hal ini dipandang sebagai waktu ideal khitan mengingat risiko dan tingkat kerumitannya yang tergolong rendah.
Dari sudut pandang jasmani, khitan memberikan dampak kesehatan dengan meminimalisir terjadinya berbagai penyakit. Para ahli kedokteran mengungkapkan bahwa khitan secara medis dapat menghindarkan seseorang dari risiko penyakit akibat kotoran, virus dan bakteri. Semua unsur tersebut terkandung dalam air kencing. Ketika air seni keluar melewati kulit yang menutupi alat kelamin, endapan kotoran tersebut tertahan oleh kulit tersebut.
Semakin lama, endapan tersebut akan semakin banyak. Bisa dibayangkan berapa lama seseorang membuang air kencingnya dalam sehari dan berapa banyak endapan yang disimpan oleh kulit penutup kelamin dalam setahun. Karena itu, bila tidak dibersihkan, endapan kotoran yang tertahan itu dapat menyebabkan infeksi pada penis.
Khitan juga dapat mencegah terjadinya penyakit lain seperti fimosis. Fimosis adalah kondisi saat kulup penis yang tidak disunat sulit untuk ditarik. Kondisi ini bisa menyebabkan radang pada kepala penis. Khitan juga dapat mengurangi risiko infeksi saluran kemih yang dapat merujuk kepada masalah ginjal. Infeksi ini umumnya lebih sering terjadi pada orang yang tidak menjalani khitan. Serta beberapa manfaat medis lainnya.
Sedangkan dari sudut pandang rohani, khitan merupakan salah satu ajaran yang telah diterapkan dalam Islam yang memiliki fungsi dan manfaat yang penting bagi syiar Islam. Selain itu, khitan juga dianggap sebagai salah satu media penyucian diri dan bukti ketundukan seseorang kepada ajaran agamanya. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: “Kesucian (fitrah) itu ada lima: khitan, mencukur bulu kemaluan, mencabut bulu ketiak, memendekkan kumis, dan memotong kuku.” (HR Bukhari Muslim).
Melalui khitan, seorang anak sejak dini diajarkan mengenai pentingnya kesehatan dan kebersihan badan, terutama alat kelaminnya. Bagi laki-laki, khitan berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat proses pembersihan fisik sebagai salah satu syarat sahnya ibadah, khususnya yang berkaitan dengan kotoran air kencing.
Islam adalah agama yang mengutamakan kebersihan baik lahir maupun batin. Badan, pakaian, dan hati kita juga harus bersih. Khitan merupakan salah satu ajaran kebersihan, selain wudhu’ dan mandi dalam agama Islam. Kebersihan merupakan salah satu parameter keimanan seseorang. Allah sendiri sangat mencintai orang-orang yang selalu menjaga kebersihan dan menyucikan diri.
Oleh karena itu, khitan sesungguhnya merupakan salah satu upaya manusia untuk menyucikan diri dari kotoran-kotoran jasmani dan rohani, sehingga membuat pelakunya menjadi sehat secara jasmani maupun rohani (keimanannya). Dimuat di Republika, 2 Januari 2019.