Humas rumah sakit dituntut untuk profesional. Ini adalah salah satu tuntutan dari KARS (Komisi Akreditasi Rumah Sakit), bahwa praktisi Humas rumah sakit dituntut untuk menjadi profesi. Karena ke depan, Humas rumah sakit akan dilibatkan perannya dalam HPK (Hak Pasien & Keluarga).

Ketua Pehimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia (Perhumasri) Wilayah DIY, Eka Budi Santosa, S.Sos.I, M.Pd, Mediator menyampaikan itu dalam acara koordinasi seluruh anggota Perhumasri kemarin di RS Griya Mahardika, Bantul (13/1). Menurut penjelasan Eka, ke depan kompetensi mutu Humas itu harus memiliki tingkat profesi. “Itu yang sedang kita bahas di KARS,” jelasnya.

Sebagai ketua Perhumasri wilayah DIY, Eka juga berperan dalam memberikan masukan mutu ke KARS. Menurutnya, Perhumasri memiliki wacana untuk menjadikan Humas rumah sakit sebagai profesi yang tersertifikasi. Sehingga KARS akan menekan setiap rumah sakit agar memiliki Humas yang berkompetensi. “Tanda kompetensi adalah sudah tersertifikasi oleh lembaga kompeten,” ujarnya.

Di Indonesia, salah lembaga yang berkompeten mengeluarkan sertifikasi kompetensi dan sudah bekerja sama dengan Perhumasri itu adalah Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Menurut Eka, ke depan KARS menginginkan Humas rumah sakit harus memiliki itu. Selain itu, KARS juga menuntut Humas rumah sakit untuk menjadi salah satu surveior dalam akreditasi SNARS (Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit). “Karena itu, Humas rumah sakit harus bersinergi untuk berkiprah di KARS,” tandasnya.

Lebih lanjut, Eka menjelaskan bahwa regulasi di dalam perhumasan rumah sakit itu tetap membutuhkan bagian Humas dan Marketing. Apalagi di era digitalisasi saat ini, sepertinya mustahil ada rumah sakit yang tidak memiliki Humas atau Marketing. “Karena itu, Humas harus benar-benar menjadi profesi,” tandasnya.

Selain itu, Eka juga menyampaikan pesan mas Anjari Umarjiyanto (ketua Perhumasri), bahwa Perhumas DIY harus menjadi percontohan untuk organisasi profesi Humas rumah sakit. “Karena kita selama ini jelas kiprahnya,” tegasnya.

Perhumasri menjadi wadah untuk mencurahkan segenap potensi dan kreasi tentang kehumasan rumah sakit. “Di perhumasri, kita saling asah, asih, dan asuh. Setiap permasalahan rumah sakit, pasti akan kita selesaikan bersama,” jelas Eka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *