Yogyakarta, Jum’at 15 November 2024 – RSIY PDHI kembali menggelar Pengajian Akbar yang kali ini mengangkat tema “Update Informasi Terkini Palestina” sebagai wujud kepedulian dan dukungan terhadap kondisi saudara-saudara kita di Palestina. Acara ini dibuka oleh Dr. H. Bima Achmad Bina Nurutama, M.P.H., selaku Direktur RSIY PDHI, yang dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya perhatian terhadap perjuangan masyarakat Palestina, termasuk peran dokter Indonesia yang turut memberikan tenaga medis di sana.

dr. H. Taufiq Nurhidayat, Sp.B (dokter spesialis bedah RSIY PDHI ) yang sedang bertugas di Palestina, menjadi salah satu tokoh inspiratif dalam acara ini. Perjuangannya membantu penanganan medis di tengah konflik menjadikannya sosok yang sangat dihormati dan menunjukkan solidaritas bangsa Indonesia untuk Palestina.

Hadir pula dalam acara ini H. Tjaturadi Waluyo Badrudin, S.E., Direktur LAZNAS Dewan Dakwah Indonesia. Dalam kesempatan tersebut, beliau menggambarkan secara rinci situasi dan kondisi layanan kesehatan di Palestina yang masih menghadapi berbagai tantangan. Menurut H. Tjaturadi, akses kesehatan yang terbatas mengakibatkan kebutuhan medis di Palestina masih jauh dari memadai, sehingga bantuan dari negara lain, termasuk Indonesia, sangat penting.

Tidak hanya itu, acara ini turut dihadiri oleh Syekh Ibrahim, seorang jurnalis dari Palestina, yang dalam kesempatanya menyampaikan bahwa kondisi di Indonesia sangat jauh berbeda dengan keadaan di Palestina, disini aman nyaman tentram dan damai. Jauh berbalik dengan keadaan di Palestina yang hari-harinya terdengar suara tembakan, rudal bahkan dalam bukan ramadhan pun sama seperti hari-hari biasa banyak korban yang berjatuhan.

Syekh Ibrahim bersama rombongannya melakukan hospital tour di RSIY PDHI. Tour ini bertujuan memperlihatkan fasilitas kesehatan yang ada di RSIY PDHI mulai dari Poliklinik Terpadu sampai rawat inap dan instalasi bedah sentral yang ada di RSIY PDHI . Kegiatan ini sekaligus menjalin solidaritas serta mempererat hubungan persaudaraan antara kedua negara.

Pengajian Akbar ini diharapkan dapat menguatkan empati dan dukungan masyarakat khususnya Yogyakarta terhadap Palestina serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran tenaga medis dan kemanusiaan di zona konflik.