Oleh:
Suhartanto, SSt.FT, Kepala Unit Fisioterapi RSIY PDHI
Memiliki buah hati yang sehat, tumbuh sesuai perkembangan
usia dan aktif adalah dambaan setiap orang tua. Pemantauan tumbuh kembang anak
mutlak dilakukan agar harapan tersebut dapat terwujud. Memantau tumbuh kembang
harus secara rutin dan menjadi kebiasan. Hal ini sangat penting, mengingat,
semakin cepat gangguan tumbuh kembang tersebut dapat diketahui, semakin besar pula
kemungkinan untuk dapat diatasi.
Dalam profil kesehatan Indonesia tahun 2011 menunjukan
bahwa 13-18% anak Indonesia mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Selain
masalah gizi, penyebab gangguan tumbuh kembang salah satunya adalah kurangnya
kesadaran orang tua untuk terus memantau pertumbuhan dan perkembangan anak pada
1000 hari pertama. Menurut survey yang dilakukan teman bumil dari 1200 orang tua, hanya 37% yang rutin memantau perkembangan
anak mereka.
Urut-urutan perkembangan anak dapat kita lihat dalam buku
KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) yang dibagikan oleh fasilitas kesehatan saat
pertama kali ibu memeriksakan kehamilannya. Di dalam buku tersebut
diperlihatkan perkembangan tumbuh kembang anak, mulai dari kemampuan motorik
kasar dan halus, kemampuan bahasa dan interaksi yang harus anak kuasai sesuai
usianya. Apa yang ada dalam buku ini dapat digunakan orang tua untuk memantau
perkembangan buah hatinya.
Salah satu usaha yang dapat dilakukan orang tua untuk
menjaga dan meningkatakan kualitas tumbuh kembang anak adalah dengan melakukan
pijat bayi. Banyak manfaat positif yang di dapat dari pijat bayi. Pijat bayi
paling baik dilakukan oleh orang tuanya sendiri, tetapi dapat juga mendatangi
fasilitas kesehatan dan tenaga professional untuk melakukannya.
Pijat bayi mampu meningkatkan interaksi dan pertalian
antara ibu dan bayi, memperbaiki kualitas tidur, mengurangi tangisan bayi, dan
memiliki dampak menguntungkan terhadap hormone stress (ferius dkk, 2008). Pijat
bayi akan merangsang kinerja usus dan enzim pencernakan, sehingga meningkatkan
nafsu makan/minum dan penyerapan makanan lebih maksimal. Pijat juga melancarkan
peredaran darah dan kinerja sel,dari rangkaian ini berat badan bayi yang rutin
di pijat akan meningkat (hady,2014).
Pada era digital seperti saat ini, tips dan trik dalam kesehatan
dapat dengan mudah kita akses. Melalui youtube misalnya, dengan memasukan kata
kunci yang tepat, kita dapat menyaksikan tutorial melakukan pijat bayi dari
mulai awal sampai ahir. Tetapi, apakah dengan melihat tutorial sudah cukup ? ada
beberapa hal yang tidak kita dapati dari tutorial tersebut. Sebagai bahan pertimbangan
bunda untuk melakukan pijat bayi, ada 3 alasan mengapa kita bisa memilih fisioterapi dalam melakukan pijat bayi buah
hati kita.
Petama adalah fisioterapi melakukan screening (pemeriksaan
fisik) sebelum dan selama dilakukan pemijatan, hal inilah yang tidak kita dapati
dari melihat tutorial. Pemeriksaan adalah yang paling utama dalam pemberian
tindakan, karena tidak bisa memeriksa berarti tidak dapat menemukan masalah, sehingga
tidak dapat melakukan tindakan yang tepat. Pemeriksaan dimulai dari hal yang terlihat
sampai yang tidak terlihat jelas. Bentuk tubuh, panjang otot, lingkar anggota
tubuh adalah beberapa hal yang dapat terlihat oleh kita sebagai orang tua. Sedangkan
reflek, pola gerak, dll adalah beberapa hal yang tidak dengan jelas mampu kita
lihat. Hal yang tidak jelas ini baru muncul saat dilakukan tes-tes khusus oleh
fisioterapi misalnya.
Kedua adalah apabila dalam pemeriksaan ditemukan kelainan
atau keterlambatan dapat langsung
dilakukan tindakan terapi. Tindakan terapi ini adalah lanjutan dari hasil
pemeriksaan. Tindakan terapi ini bisa seperti salah satu gerakan pijat bayi
biasa atau modifikasi latihan –latihan fisik sesuai dengan masalah atau
keterlambatan yang ditemuai. Gerakannya sama seperti pijat bayi biasa, terus
apa beda nya? yang membedakan adalah dosis. Sama seperti obat, latihan atau
manual terapi juga ada dosisnya. Dosis terapi latihan pada pijat bayi adalah
kuat ringannya sentuhan, kecepatan sentuhan, pengulangan gerak, dan selalu memperhatikan
respon gerakan yang muncul. Latihan dianggap berhasil saat respon yang muncul
sesuai dengan target yang di tetapkan fisioterapis.
Ketiga adalah apabila dalam pemeriksaan tidak di temukan masalah,
maka fisioterapis menjaga perkembangan motorik dan sensorik anak sesuai usia.
Fisioterapis memastikan setiap fase perkembangan di lalui oleh anak. Merangkak
adalah salah satu fase perkembangan yang sering terlewatkan oleh anak. Merangkak
adalah fase yang sangat penting dan fisioterapis menjaga agar anak tetap
melalui fase merangkak sebelum berjalan. Dimuat di Harian Republika, Rabu, 21 Agustus 2019.